Baso Linggarjati: Bukti bahwa Nostalgia Lebih Mahal dari Rasa
Baso Linggarjati ini termasuk salah satu destinasi kuliner legendaris di Bandung, tapi legenda itu ternyata nggak selalu berbanding lurus dengan rasa. Lokasinya masih di Jalan Balonggede, deket Alun-Alun, tapi sekarang mereka udah punya tempat parkir sendiri. Ini kabar baik buat yang dulu sering pusing cari parkir di gang-gang sekitar, tapi kabar buruk buat yang berharap duit parkirnya bisa dialihkan buat nambah porsi.
Begitu masuk, suasananya masih sama: klasik ala warung makan yang udah puluhan tahun berdiri. Tapi setelah nunggu cukup lama buat dapat tempat duduk dan akhirnya makanan datang, ekspektasi mulai ketemu realitas. Mie Baso Babat yang jadi menu andalan ternyata nggak sekeren cerita orang-orang di internet. Kuahnya standar, nggak ada sesuatu yang bikin dia lebih istimewa dibanding tempat lain. Baksonya sih lumayan, tapi kalau buat harga 80 ribuan, ekspektasi jelas lebih tinggi. Babatnya empuk, tapi nggak sampai level yang bikin orang rela balik lagi.
Yang lumayan nyelamatin pengalaman makan di sini adalah Es Alpukatnya. Ini masih enak, creamy, dan memang punya karakter yang beda dari es alpukat biasa. Tapi dengan harga 40 ribuan, pertanyaannya berubah jadi: ini worth it atau cuma nostalgia yang dikasih harga mahal?
Kesimpulannya, Baso Linggarjati sekarang lebih cocok buat orang yang pengen nostalgia atau penasaran sama tempat legendaris. Kalau soal rasa, banyak pilihan lain di Bandung yang bisa kasih pengalaman makan bakso yang lebih mengesankan dengan harga lebih masuk akal. Tapi ya, kalau kalian tipe yang suka bayar mahal buat cerita bahwa "Gue udah pernah makan di sini," silakan datang dan rasakan sendiri.