Kepada tuan
Dermawan
Salam sejahtera
Selamat sampai tujuan
Merah padam muka tuan
Apa karena malu
Tak mampu berkata-kata indah lagi
Negeri ini tak butuh kata-kata indah
Apalagi sebentuk keluh kesah
Negeri ini butuh mereka yang memegang teguh prinsip
Tak goyah
Dibungkam kertas
Juga tak malu mengangakat muka kala kalah beradu bacot
tuan sayang
Bau amis darah masih tercium
Bercecer diantara selangkangan penyembah pahala
Disela tawa riuh, dan rintihan sakit
Pelacur surgawi yang kau namai BIDADARI
Tuan taukah kamu
surgamu adalah sekumpulan dosa
Peluh bercampur mani
Hasil masturbasi otak tanpa tindak berarti