18 Juni 2011

Mari bersimpuh di kaki ibu Untuk puting susu yang kerap kita sesap kala dahaga Untuk jerit perih yang membuat kita ada
21 telah kita sulam di dahi Bukan dengan benang istimewa, tapi dengan tetesan air mata dan serat-serat waktu yang telah tersimpul

Mari berkaca, lihat kulit kita penuh luka Sayat-sayat cerita duka Terjatuh ataupun lupa Kita tetap kupu-kupu yang indah
Baca lagi buku laporan kita Banyak tinta merah, tulisan-tulisan penuh noda Kisah berderet seperti barisan kereta tua
Tapi, jangan dulu jeda Kita tetap berharga Mari kita tulis lagi cerita....
" dan dunia pun tak pernah lupa kita ada"