19 Juni 2011




 

Kepada kalian para pemangku jabatan reungkan dan fikirkan dengan peragkat kecerdasan yang telah dianugerahkan tuhan, sebelum wabah kegoblokan menjangkit diotak kalian, lihatlah dengan mata telanjang, kami tak Cuma butuh pepatah bijak, dan bukankah kalian tidak sedang melawak wahai pemangku amanat jadi sedikit seriuslah, kami butuh kerja nyata bukan kesadaran semu hasil onani depan layar televisi
Wahai pemangku amanat dengan predikat orang terhormat, kami mohon jangan Cuma menyampah bacot dapan layar kaca, beradu argument semata, tapi cobalah mulai kalian buka mata dan saksiskan kami yang termarginalkan diantara gedung-gedung tinggi, pusat perbelanjaan mewah mereka ada tuan, menopang dagu duduk manyun dengan senyum semu, tuan kami tak Cuma butuh belas kasihan apalagi sekedar aktivisme usang mengkomodifikasi kemiskinan kami dengan hitungan statiska angka yang kemudian  menjadi tolak ukur keberhasilan kesuksesan tuan, para anjing penyembah berhala kuasa.

Tuan pemangku amanat bukankah kami juga warga Negara?, sama seperti tuan berhak atas apa yang tuan dapat dari hasil keringat kami yang setia bekerja meski kami terkadang sadar mereka tengah teralinasi dalam kungkungan kuasa capital najis, yang menderajatkan manusia sebagai objek yang harus dihisap demi kepentingan pemodal, bukan sebagai manusia yang sama harkat dan derajatnya, tuan sadarlilah dan biarkan kami hidup dengan keadilan sosial seperti yang kami baca dalam pancasila, KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA,
tuan kami adalah sekumpulan tinju yang dikemudian hari bisa menjadi peluru tajam yang dengan keyakinan tinggi pasti akan menacap tepat dijantung tuan para pemangku amant anjing pemuja berhala kuasa, Tuan kami adalah sekumpulan manusia yang menolak menjadi sekedar tumbal atas semua tatanan goblok ini,