Amabel Damara Ellysa
Dinda aku mencoba merangkai kata untukmu
Tapi apa yang terlintas dibenaku
Hanya air mata petani yang lahannya dirampas korporasi
Dinda disela gaduh suara biduan patah hati
terbayang senyumu begitu manis memikat ingin
Kembali kucoba menulis
Namu dinda kembali lagi
Yang ada hanya bayangan
Nelayan yang tak bisa melaut karena solar mengganas dan susah dicari
Dinda maafkanlah ingatanku tak bisa memampahmu menuju aksara
Karena dinda yang ada hanya rasa duka
Seperti yang dirasa bunda tiwi
Ketika aksi masa terjadi
saat polisi tak tau diri menganggap mereka sebagai musuh yang mesti dihabisi\
Dinda mungkin suatu saat nanti aku bisa menulis apa yang kamu mau
Penuh dengan gombalan
Serupa komplotan komprador tamak
Yang selalu tega menulis hari dengan tangis disela tawa semu yang tersaji dilayar TV
Tapi apa yang terlintas dibenaku
Hanya air mata petani yang lahannya dirampas korporasi
Dinda disela gaduh suara biduan patah hati
terbayang senyumu begitu manis memikat ingin
Kembali kucoba menulis
Namu dinda kembali lagi
Yang ada hanya bayangan
Nelayan yang tak bisa melaut karena solar mengganas dan susah dicari
Dinda maafkanlah ingatanku tak bisa memampahmu menuju aksara
Karena dinda yang ada hanya rasa duka
Seperti yang dirasa bunda tiwi
Ketika aksi masa terjadi
saat polisi tak tau diri menganggap mereka sebagai musuh yang mesti dihabisi\
Dinda mungkin suatu saat nanti aku bisa menulis apa yang kamu mau
Penuh dengan gombalan
Serupa komplotan komprador tamak
Yang selalu tega menulis hari dengan tangis disela tawa semu yang tersaji dilayar TV