Doraemon dan Kehidupan Anak 90-an: Eksistensialisme dalam Petualangan Kartun
Juni 11, 2024
"Dalam hidup ini, kita tidak selalu bisa mengontrol apa yang terjadi
pada kita, tetapi kita selalu memiliki kekuatan untuk memilih bagaimana
kita meresponsnya." - Doraemon Pada
era 90-an, anak-anak di seluruh dunia disuguhi dengan petualangan seru
dari seorang robot kucing yang datang dari abad ke-22 bernama Doraemon.
Namun, di balik warna-warni dunia kartun yang menghibur, tersembunyi
sebuah refleksi eksistensialisme yang dalam tentang kehidupan dan makna
di balik semua petualangan tersebut.
Doraemon,
dengan kantong ajaibnya yang selalu penuh dengan alat-alat fantastis,
mewakili harapan dan kemungkinan tanpa batas bagi anak-anak. Namun, di
balik keajaiban teknologi tersebut, terdapat pertanyaan-pertanyaan yang
mendasar tentang eksistensi manusia. Apakah kebahagiaan itu? Apa tujuan
sejati dari hidup?
Setiap episode Doraemon memperlihatkan
protagonis kita, Nobita, berjuang dengan kehidupannya yang biasa. Dia
sering kali merasa tidak mampu, tidak berarti, dan terjebak dalam
rutinitas yang monoton. Bagi anak-anak 90-an yang tumbuh di
tengah-tengah perubahan sosial dan teknologi yang cepat, perasaan ini
mungkin terasa sangat akrab.
Namun, di dalam ketidakpastian dan
kecemasan yang mungkin dirasakan oleh Nobita, kita menemukan esensi
eksistensialisme. Dalam setiap kegagalan dan keterbatasan, Nobita
dihadapkan pada pertanyaan-pertanyaan eksistensial yang mendasar.
Bagaimana kita menemukan makna dalam kehidupan yang terasa begitu biasa?
Bagaimana kita menghadapi ketidakpastian masa depan?
Dalam
perjalanan bersama Doraemon, Nobita dan teman-temannya belajar bahwa
makna sejati dari kehidupan tidak selalu terletak pada keajaiban atau
prestasi yang besar. Melainkan, itu ada dalam momen-momen kecil
persahabatan, kebaikan hati, dan keberanian untuk terus berjuang,
meskipun dalam keadaan yang sulit.
Seperti halnya filsafat
eksistensialisme, Doraemon mengajarkan bahwa manusia memiliki kebebasan
untuk menentukan makna dan nilai dari kehidupan mereka sendiri. Nobita
dan teman-temannya tidak selalu berhasil, tetapi mereka terus berusaha,
terus berjuang, dan terus bertumbuh. Dalam setiap petualangan mereka,
mereka menemukan potensi untuk mengubah dunia di sekitar mereka dengan
kebaikan dan keberanian mereka.
Jadi, sementara Doraemon mungkin
hanya sebuah kartun, pesan eksistensialisme yang tersembunyi di dalamnya
memberikan pengajaran berharga kepada anak-anak 90-an dan bahkan
generasi setelahnya. Kehidupan mungkin penuh dengan ketidakpastian dan
tantangan, tetapi dalam setiap detiknya, ada kesempatan untuk menemukan
makna, kebahagiaan, dan arti sejati dari eksistensi manusia.