06 April 2013

Pada pagi yang lembut ini
Ijinkan aku menatapmu di keabadian
Lalu mengulang hari yang tertambat di ranting
Dan biarkan dahan memelukmu
Dalam kalimatku yang menyatakan setia
Di setiap garis waktu
lalu ijinkan aku berkata
"aku pinang dikau dengan semesta suci dari kitab suci,
aku kalungkan embun dan kain marun.
maharku bukan harta karun,
hanya selewat kalimat, ayat-ayat Al Qur'an,
dan beberapa bait puisi dan pantun.
 semoga ini terdengar lebih santun"




رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
ROBBANA HAB LANA MIN AZWAJINA WA DZURRIYATINA QURROTA A’YUN, WAJ’ALNA LILMUTTAQINA IMAMAA.” (Wahai Robb kami, karuniakanlah pada kami dan keturunan kami serta istri-istri kami penyejuk mata kami. Jadikanlah pula kami sebagai imam bagi orang-orang yang bertakwa) (QS. Al Furqon:74)