13 Agustus 2011

the_mystical_land_by_screambleSound
Kala musimnya tiba ia jadi primadona, semua orang membicarakannya sampai-sampai saling beradu kata, merasa paling berhak memilikinya,tapi ketika angkuh benteng berdiri, dia terpaksa dihabisi, satu dua orang yang pernah terobsesi dengannya ditunjuk jadi algojo, dengan gergaji, bedog, linggis mereka siapa memutilasi.
Nasibnya sama seperti pohon randu yang mengalah demi tiang beton pln, atau juga barisan pohon di atas trotoar mesti mengalah demi kepentingan orang banyak, tapi aku pikir nasibnya masih lebih baik ketimbang pohon bambu di tanah lapang  sangkuriang yang mesti mati difitnah jadi rumah jin penunggu.

 Pohon mangga dan pohon-pohon lain itu telah menerima berjuta ketukan dan salam dari angin debu tamu-tamu yang paling tekun membawa dongeng dari tanah yang jauh, juga pohon-pohon itu pernah menjadi benteng pertahanan ketika air deras mengucur dari lanigt, tapi saat kepentingan begitu genting maka ada kalanya jasa-jasa pohon itu terlupa begitu saja, ditebang dibakar jadi arang.
Sekali waktu mungkin disela garang sengatan si raja siang tanpa terasa batin akan merindu kehadiran pohon-pohon itu, dan mungkin suatu waktu juga aku kau kalian dan mereka beradu bacot kembali mewacanakan perlunya menanam pohon untuk anak cucu,

Salam Gincu Tebal