Sabtu

Aksayasayasamirtu


1
Kutulis puisi rindu pada lengan cuaca,
agar kau dapat membacanya dari arah
mana saja--arah paling membuatmu
bahagia
2
tanpa terasa
DENTING nada-nada di jemari
menyelinap ke pembuluh nadi, lalu
masuk ke paru-paru, menghembuskan
rindu di setiap hela nafasku.
3
hari kehari
rinduku tak kunjung padam, entah kau
sulut
dengan apa, seakan detikku ialah nafas
rindu
dalam setiap hembusnya.
4
Burung-burung gereja berbaris sigap di
kabel listrik, tanpa gamang. Begitulah
cintaku kini hinggap di hatimu yang
cantik, tanpa bimbang.
5
dan akhirnya sepasang kursi di teras
mengadu pada cicak di dinding, tentang
sebentuk cemas jika kelak mereka harus
berpisah seperti daun dan ranting..

Share: