Kamis

Aku langit dan Bintang


 Langit
Aku tak pernah bosan menatapmu sekedar mengumpat, memuji, ataupun menitip pesan singkat disaat pulsa habis. Kemudian saat air tumpah tak terbendung pun  aku tak pernah lelah  mengagumimu,, bahkan sekalipun terangmu berganti pekat, engkau tetaplah sahabat terdekat meski banyak orang menggapnya sebagai waktu yang tepat untuk beristirahat.
dibawahmu aku menengadah, kadang tertunduk, pasrah kadang pula teracung amuk,, sedari dulu, aku selalu kagum padamu. Bagaimana pun kamu selalu leluasa membiarkan segalanya berlalu, seolah seperti selalu berjanji, akan ada awal yang baru.

Bintang
ada yang bilang ia moyang dari kunang-kuang, ada juga yang berujar, dia adalah tempat singgah roh yang lupa jalan pulang, tapi mungkin tak ada yang sepertiku, yang selalu berpikir disanalah tertimbun segala kenang. Segala hal baik perlu diingat dimasa datang. Meski sesungguhnya ia terjal berbatu berbatas berjuta-juta mil jarak. Terombang ambing tanpa arah dalam jagat serupa debu, lahir, singah bergerak lalu mati tanpa perlu pasang pengumuman segala, yang harus ia lakukan hanya satu, tetap disitu, agar rasi dan gugus utuh menyatu, yang ia tahu Cuma berkelip genit ; merah, kuning kadang biru, tanpa harus berselisih paham tentang usia dan waktu
Share: